Dunia Militer 23 Maret 2014, 20.25Wib
(Edisi Kedua)
Jika Negara Ingin Maju Maka Indonesia Wajib Memperkuat Alutsista
Beritasatu - Salah satu elemen esensial dalam sebuah negara adalah pertahanan dan keamanan (hankam). Sebuah negara akan mampu mempertahankan kedaulatannya jika memiliki hankam yang kuat. Pembangunan hankam tentu saja harus menitikberatkan pada aspek kesinambungan. Di masa menjelang pergantian kepemimpinan nasional saat ini, kita patut mengingatkan agar hal tersebut menjadi perhatian siapa pun yang akan menjadi presiden di masa mendatang.
Terkait pembangunan hankam adagium ci vis pacem para bellum yang dikemukakan penulis militer Romawi, Publius Flavius Vegetius Renatus, telah disepakati semua negara berdaulat. Adagium itu bermakna, jika ingin damai bersiaplah perang.
Penyiapan perang bukanlah upaya perlombaan senjata dan provokasi untuk menciptakan perang. Menyiapkan perang adalah perbaikan dan peningkatan kualitas sistem hankam, baik mencakup aspek sumber daya manusia maupun persenjataan, untuk menjaga kedaulatan negara. Kementerian Pertahanan telah memiliki blue print mengenai rencana pembangunan pertahanan hingga tahun 2029. Dalam blue print itu sudah memuat doktrin, strategi dan target pertahanan bangsa ini. Dengan adanya blue print itu maka pemerintah berikutnya tinggal meneruskan sistem pertahanan yang ada dan ditambahkan sesuai kebutuhan zaman. Dengan demikian, kesinambungan pembangunan hankam dapat terjaga.
Saat ini, Indonesia tengah membangun industri persenjataan. Sebab, kita yakin tidak ada satu negara pun di dunia yang memiliki kekuatan pertahanan tanpa dukungan industri persenjataan. Hanya dengan industri persenjataan yang kuat, sebuah negara mampu meningkatkan kekuatan pertahanannya.
Sesuai UU 16/2012 tentang Industri Pertahanan, semua alutsista harus diproduksi di dalam negeri. Impor hanya untuk senjata dan alutsista yang tidak bisa diproduksi di dalam ngeri. Itu pun dengan syarat ada alih teknologi agar satu saat bisa diproduksi di dalam negeri. Indonesia kini sudah mampu memproduksi berbagai jenis senjata, panser, kapal laut, dan pesawat. Bersama Korsel, Indonesia menjajaki pembuatan kapal selam dan pesawat tempur.
Sebagai kekuatan utama hankam, salah satu persoalan klasik yang dihadapi TNI adalah pemenuhan alutsista, sebagai elemen paling penting bagi TNI untuk mengemban tugas menjaga kedaulatan dan integritas NKRI. Itulah mengapa, dalam berbagai kesempatan, semua kalangan, termasuk presiden, selalu menyerukan pentingnya TNI memodernisasi alutsistanya. Apalagi, kecelakaan hingga merenggut nyawa prajurit kerap terjadi, yang umumnya dipicu usia alutsista yang sudah uzur atau derajat keandalan dan keselamatan yang rendah akibat minimnya biaya perawatan.
Kebergantungan alutsista impor tentu tidak menguntungkan, dan bisa membahayakan kedaulatan kita sebagai bangsa. Sebab, sudah kerap terjadi negara produsen mengembargo pengiriman alutsista termasuk suku cadangnya, sebagai cara mendikte pemerintah untuk memenuhi apa yang mereka kehendaki. Hal tersebut tentu memperlemah kekuatan hankam nasional, mengingat aktivitas kemiliteran banyak dilakukan di medan berat dengan intensitas operasional yang tinggi, termasuk untuk latihan guna meningkatkan keahlian dan profesionalisme prajurit. Tidak ada pilihan lain, kondisi alutsista harus prima, dan itu menuntut perawatan dan ketersediaan suku cadang.
Itulah mengapa dari tahun ke tahun pemerintah selalu meningkatkan anggaran pertahanan. Tahun lalu pemerintah mengalokasikan Rp 77 triliun dan tahun ini bertambah menjadi Rp 83 triliun. Tentu tidak semua anggaran itu diserap untuk belanja alutsista, tetapi juga untuk gaji prajurit dan kebutuhan lainnya. Namun, dipastikan peningkatan anggaran tersebut juga untuk merespons kebutuhan alutsista menuju essential minimum force.
Dalam jangka panjang, seiring dengan tren pertumbuhan ekonomi yang membaik, Indonesia diharapkan menjadi negara dengan militer yang kuat. Ditargetkan, pada 2045, bertepatan dengan satu abad usai Republik ini, belanja alutsista bisa mencapai minimal 1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), ditetapkan salah satu kegiatan utama di koridor ekonomi Jawa adalah industri alutsista. Saat ini, pemerintah sudah memiliki modal tiga BUMN strategis yang diberi mandat untuk menyiapkan alutsista TNI. Ketiganya adalah pertama, PT Dirgantara Indonesia (DI) yang diarahkan untuk menyokong alutsista TNI Angkatan Udara dan angkatan lainnya yang berhubungan dengan angkutan udara. Kedua, PT Pindad yang diarahkan untuk menyokong alutsista TNI Angkatan Darat dan angkatan lainnya yang berhubungan dengan persenjataan. Ketiga, PT PAL diarahkan untuk menyokong kebutuhan alutsista TNI Angkatan Laut. Dengan modal industri strategis untuk menopang alutsista ditambah peningkatan sumber daya manusia, diharapkan dapat menopang penguatan hankam.
In E-Sim we have a huge, living world, which is a mirror copy of the Earth.
Well, maybe not completely mirrored, because the balance of power in this virtual world looks a bit
different than in real life. In E-Sim, USA does not have to be a world superpower, It can be
efficiently
managed as a much smaller country that has entrepreneurial citizens that support it's foundation.
Everything depends on the players themselves and how they decide to shape the political map of the
game.
Work for the good of your country and
see it rise to an empire.
Activities in this game are divided into several modules.
First is the economy as a citizen in a country of your choice you must work to earn money, which you
will get to spend for example, on food or purchase of weapons which are critical for your progress
as a fighter.
You will work in either private companies which are owned by players or government companies which
are owned by the state.
After progressing in the game you will finally get the opportunity to set up your
own business and hire other players. If it prospers, we can even change it into a joint-stock
company and enter the stock market and get even more money in this way.
In E-Sim, international wars are nothing out of the ordinary.
"E-Sim is one of the most unique browser games out there"
Become an influential politician.
The second module is a politics. Just like in real life politics
in E-Sim are an extremely powerful tool that can be used for your own purposes.
From time to time there are elections in the game in which you will not only vote, but also have the ability
to run for the head of the party you're in.
You can also apply for congress, where once elected you will be given the right to vote on laws
proposed by your fellow congress members or your president and propose laws yourself.
Voting on laws is important for your country as it can shape the lives of those around you.
You can also try to become the head of a given party, and even take part in presidential
elections and decide on the shape of the foreign policy of a given state
(for example, who to declare war on).
Career in politics is obviously not easy and in order to succeed in it, you have to have
a good plan and compete for the votes of voters.
You can go bankrupt or become a rich man while playing the stock market.
The international war.
The last and probably the most important module is military.
In E-Sim, countries are constantly fighting each other for control
over territories which in return grant them access to more valuable raw materials.
For this purpose, they form alliances, they fight international wars, but they also have
to deal with, for example, uprisings in conquered countries or civil wars, which may explode on
their territory.
You can also take part in these clashes, although you are also given the opportunity to lead a life
as a pacifist
who focuses on other activities in the game (for example, running a successful newspaper or selling
products).
At the auction you can sell or buy your dream inventory.
E-Sim is a unique browser game.
It's creators ensured realistic representation of the mechanisms present
in the real world and gave all power to the players who shape the image of the virtual Earth
according to their own.
So come and join them and help your country achieve its full potential.
Invest, produce and sell - be an entrepreneur in E-Sim.
Take part in numerous events for the E-Sim community.