Herland hanya mengangguk mendengar kata-kataku. Tentu saja dia pasti
sudah tidak sabar untuk melihat payudaraku yang tanpa terbungkus
apa-apa.
“Land, payudara Teteh bagus gak?” ketika aku sudah mencopot kaos
ketatku sehingga payudaraku sudah terpampang jelas di hadapannya.
“Ba-bagus Teh…!” jawabnya dengan terbata-bata.
Herland tampak melotot menyaksikan bagian atas tubuhku yang menggoda.
Hal itu malah membuat aku semakin terangsang dan melanjutkan
perbuatanku. Merasa terus dipancing seperti itu, Herland tampaknya tidak
tahan lagi.
Ia langsung melumat bibirku sambil meraba-raba payudaraku
yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi. Aku memejamkan mata meresapinya,
Herland semakin ganas menciumiku ditambah lagi tangannya berusaha
memainkan vaginaku dari luar.
Sambil melumat, lidahnya mencari-cari dan
berusaha masuk ke dalam mulutku, dan ketika berhasil lidahnya bergerak
bebas menjilati lidahku sehingga lidahku pun ikut bermain. Sambil
memejamkan mata aku mencoba untuk mengikuti arus permainan. Dengan
kuluman lidah Herland yang agresif, ditambah remasan-remasan telapak
tangannya pada kedua payudaraku, birahiku pun dengan cepat naik.
Sementara di bawah sana kurasakan tangan Herland sudah mulai meraba
pahaku yang mulus.
“Aaaaahh Herlaaand…. Aaaahhhhhhh….” aku mendesah panjang merasakan nikmat yang melanda diriku.
“Mulus banget paha Teteh! Bikin gemes Herland aja nih…!” sahut Herland sambil tangannya merayap naik lagi ke selangkanganku.
“Sekarang giliran Teteh yang liat badan Herland!” pintaku kepada Herland.
Herland yang tadinya malu-malu semakin salah tingkah mendengar
permintaanku. Karena sudah sangat bernafsu aku memaksa Herland untuk
mencopot seluruh pakaiannya hingga dia bugil. Aku semakin terangsang
melihat tubuh bugil Herland dari dekat. Badannya walaupun agak kurus
tapi cukup berotot. Pelernya sudah mengacung tegak dan membuat jantungku
berdebar cepat. Entah kenapa, kalau waktu dulu ngebayangin bentuk peler
cowok aja rasanya jijik tapi ternyata sekarang malah membuat darahku
berdesir.
“Wah peler kamu udah tegang banget Land! Bentuknya bagus… Teteh boleh isep ya…!?” tanyaku tidak sabar.
Tanpa menunggu persetujuannya aku langsung mengocok, menjilat dan mengulum batang kemaluannya dengan semangat.
“Slurp… Slurp… Slurp… Mmmh! Slurp… Slurp… Slurp… Mmmh…” peler Herland terasa nikmat sekali di mulutku.
“Teh… Aaaah… Enaaakk…! Dari dulu emang Herland pengen banget
ngerasain mulut Teteh ngisep kontol Herland. Akhirnya kesampaian juga…!”
katanya sambil terus menikmati hisapanku pada penisnya.
Aku semakin bernafsu menghisap penisnya, terkadang aku juga menjilat buah zakarnya sehingga Herland mulai mendesah.
“Hmm… nikmat banget penis kamu Land!” kataku memuji kenikmatan penisnya.
“Aaaaahh.. Eeennakk banget! Teteh udah pengalaman yah?” ceracau Herland menikmati hisapanku.
Aku hanya melanjutkan hisapanku tanpa menghiraukan pertanyaan
Herland. Setelah beberapa menit merasakan hisapanku pada pelernya,
Herland akhirnya tak kuat lagi menahan nafsu. Didorongnya tubuhku hingga
terlentang di karpet, lalu diterkamnya aku dengan ciuman-ciuman
ganasnya. Tangannya tidak tinggal diam dan ikut bekerja meremas-remas
payudaraku.
“Ahh… Mmmh.. Uuuh.. Eenak Land…” desahku keenakan.
Aku benar-benar merasakan sensasi luar biasa. Sesaat kemudian
mulutnya menjilati kedua putingku sambil sesekali diisap dengan kuat.
“Auwh… Nikmaaaat bangeett… Aaah…!” desahanku semakin kencang.
Aku menggelinjang, tapi tanganku justru semakin menekan kepalanya
agar lebih kuat lagi mengisap pentilku. Sejurus kemudian lidahnya turun
ke arah vaginaku. Tangannya menarik Hotpants dan celana dalamku. Mata
Herland seperti mau copot melihat vaginaku yang sudah tidak tertutup
apa-apa lagi.
“memex Teteh bagus gak Land bentuknya..?” tanyaku penasaran.
“Bagus banget Teh! Herland suka banget memex yang nggak ada bulunya kayak gini. Mana masih rapet banget lagi…” jawabnya.
Sekarang tangannya bergerak menyelinap diantara kedua pangkal pahaku.
Lalu dengan lembut Herland membelai permukaan vaginaku. Sementara
tangan yang satunya mulai naik ke payudaraku, darahku makin bergolak
ketika telapak tangannya meremas-remas dadaku.
“Sshhhh…” desahku dengan agak gemetar ketika jarinya mulai menekan bagian tengah kemaluanku.
Jari tengah dan telunjuknya menyeruak dan mengorek-ngorek vaginaku,
aku meringis ketika merasakan jari-jari itu bergerak semakin cepat
mempermainkan nafsuku. Sementara selangkanganku makin basah oleh
permainan jarinya, jari-jari itu menusuk makin cepat dan dalam saja.
Hingga suatu saat birahiku sudah mulai naik, mengucurlah cairan
pra-orgasmeku. Aku mengatupkan pahaku menahan rasa geli sekaligus nikmat
di bawahku sehingga tangan Herland terhimpit diantara kedua paha
mulusku.
“Eemmhh… Enaaaakk bangeettt…!” aku terus mendesah membangkitkan nafsu Herland.
Setelah dia cabut tangannya dari kemaluanku, nampak jari-jarinya
sudah belepotan oleh cairan bening yang kukeluarkan. Dia jilati cairanku
dijarinya itu, aku juga ikutan menjilati jarinya merasakan cairan
cintaku sendiri. Kemudian dia cucukkan lagi tangannya ke kemaluanku,
kali ini dia mengelus-ngelus daerah itu seperti sedang mengelapnya.
Setelah puas memainkan jari-jarinya di vaginaku, kurasakan Herland
mulai menjilati pahaku yang mulus, jilatannya perlahan-lahan mulai
menjalar menuju ke tengah. Kemudian Herland membuka vaginaku lebar-lebar
sehingga klitorisku menonjol keluar, aku hanya dapat bergetar saat
kurasakan lidahnya menyusup ke pangkal pahaku lalu menyentuh bibir
vaginaku. Bukan hanya bibir vaginaku yang dijilatinya, tapi lidahnya
juga masuk ke liang vaginaku, rasanya sungguh nikmat, geli-geli enak
seperti mau pipis. Herland terus menjilatinya dengan rakus sambil
sesekali menggigit kecil klitorisku atau terkadang dihisapnya dengan
kuat.
Tangannya juga terus mengelus paha dan pantatku yang mempercepat
naiknya libidoku.
“Aaahh Herlaaannnd!! Uuuhh.. Eenak… Terus…!” jeritku.
“Slurp… Slurp… memex Teteh gurih banget… Mmmh… Slurrrppp…” katanya disela-sela menjilati vaginaku yang sudah mulai basah.
Herland terus menjilati vaginaku sampai akhirnya aku nggak tahan
lagi. Tidak sampai lima menit, tubuhku mulai mengejang, rasa nikmat itu
menjalar dari memex ke seluruh tubuhku.
“Aaaaaaaaaahh…” aku menjerit panjang merasakan nikmat pada seluruh tubuhku.
Tampaknya aku mencapai orgasme yang pertama akibat permainan jari ditambah dengan jilatan-jilatan lidah Herland pada vaginaku.
Aliran orgasmeku diseruputnya dengan bernafsu. Aku mendesis dan meremas
rambutnya sebagai respon atas tindakannya. Vaginaku terus dihisapinya
selama kurang lebih lima menitan. Sensasi itu berlangsung terus sampai
kurasakan cairanku tidak keluar lagi, barulah kemudian Herland
melepaskan kepalanya dari situ, nampak mulutnya basah oleh cairan
cintaku.
“Emang enak banget deh cairan memeknya Teteh…!!” puji Herland kepadaku.
“Herland jago banget sih bisa bikin keluar Teteh…” aku juga ikut memuji Herland.
“Teteh udah keluar kan? Sekarang giliran Herland yah…” pintanya.
In E-Sim we have a huge, living world, which is a mirror copy of the Earth.
Well, maybe not completely mirrored, because the balance of power in this virtual world looks a bit
different than in real life. In E-Sim, USA does not have to be a world superpower, It can be
efficiently
managed as a much smaller country that has entrepreneurial citizens that support it's foundation.
Everything depends on the players themselves and how they decide to shape the political map of the
game.
Work for the good of your country and
see it rise to an empire.
Activities in this game are divided into several modules.
First is the economy as a citizen in a country of your choice you must work to earn money, which you
will get to spend for example, on food or purchase of weapons which are critical for your progress
as a fighter.
You will work in either private companies which are owned by players or government companies which
are owned by the state.
After progressing in the game you will finally get the opportunity to set up your
own business and hire other players. If it prospers, we can even change it into a joint-stock
company and enter the stock market and get even more money in this way.
In E-Sim, international wars are nothing out of the ordinary.
"E-Sim is one of the most unique browser games out there"
Become an influential politician.
The second module is a politics. Just like in real life politics
in E-Sim are an extremely powerful tool that can be used for your own purposes.
From time to time there are elections in the game in which you will not only vote, but also have the ability
to run for the head of the party you're in.
You can also apply for congress, where once elected you will be given the right to vote on laws
proposed by your fellow congress members or your president and propose laws yourself.
Voting on laws is important for your country as it can shape the lives of those around you.
You can also try to become the head of a given party, and even take part in presidential
elections and decide on the shape of the foreign policy of a given state
(for example, who to declare war on).
Career in politics is obviously not easy and in order to succeed in it, you have to have
a good plan and compete for the votes of voters.
You can go bankrupt or become a rich man while playing the stock market.
The international war.
The last and probably the most important module is military.
In E-Sim, countries are constantly fighting each other for control
over territories which in return grant them access to more valuable raw materials.
For this purpose, they form alliances, they fight international wars, but they also have
to deal with, for example, uprisings in conquered countries or civil wars, which may explode on
their territory.
You can also take part in these clashes, although you are also given the opportunity to lead a life
as a pacifist
who focuses on other activities in the game (for example, running a successful newspaper or selling
products).
At the auction you can sell or buy your dream inventory.
E-Sim is a unique browser game.
It's creators ensured realistic representation of the mechanisms present
in the real world and gave all power to the players who shape the image of the virtual Earth
according to their own.
So come and join them and help your country achieve its full potential.
Invest, produce and sell - be an entrepreneur in E-Sim.
Take part in numerous events for the E-Sim community.